ada kalanya saya tidak peduli dengan kebahagiaan diri saya pribadi, yang penting dia/mereka menjadi pribadi yg di mata saya 'bahagia' dan 'baik'...tapi masa-masa seperti itu saya rasa bukan lagi menjadi sebuah pilihan, saya pikir tidak akan mudah menangkap sinyal bahagia jika jiwa saya sendiri tidak merasakan bagaimana percikan bahagia itu sendiri...
keutuhan jiwa saya...seringkali terbayar dengan senyum kebahagiaan di hadapan saya..bukan itu saja, asa ini seolah sudah melambung entah kemana, ketika saya hadir untuk menjadi bernilai di mata yang lain...semacam candu, lagi dan lagi seolah terus ingin menjadi berguna demi mereka..
Tuhan memang Maha segalanya yang terbaik...karena semua rasa itu kembali menuntun saya untuk terus berlari dalam keperihan dan sakit hati...abai dengan semua hasrat untuk membenci...demi menjadikannya pribadi yang baik dan bahagia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar