21/12/11

start giving !!



We are all a part of
God’s great big family
And the truth, you know love is all we need..
...
Send them your heart
So they’ll know that someone cares
...
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving

Got to start giving !!!

09/12/11

ada kalanya...


ada kalanya saya tidak peduli dengan kebahagiaan diri saya pribadi, yang penting dia/mereka menjadi pribadi yg di mata saya 'bahagia' dan 'baik'...tapi masa-masa seperti itu saya rasa bukan lagi menjadi sebuah pilihan, saya pikir tidak akan mudah menangkap sinyal bahagia jika jiwa saya sendiri tidak merasakan bagaimana percikan bahagia itu sendiri...

keutuhan jiwa saya...seringkali terbayar dengan senyum kebahagiaan di hadapan saya..bukan itu saja, asa ini seolah sudah melambung entah kemana, ketika saya hadir untuk menjadi bernilai di mata yang lain...semacam candu, lagi dan lagi seolah terus ingin menjadi berguna demi mereka..

Tuhan memang Maha segalanya yang terbaik...karena semua rasa itu kembali menuntun saya untuk terus berlari dalam keperihan dan sakit hati...abai dengan semua hasrat untuk membenci...demi menjadikannya pribadi yang baik dan bahagia...

babak baru

demi segaris senyum mereka
permulaan untuk perjalanan selanjutnya yang masih teramat panjang

dan mereka...yang tak terbeli dengan apapun..


betapapun teramat sulitnya, perjuangan adalah jalan satu-satunya untuk meraih apapun...sebagai manusia yg berpikir, kita bekerja dan belajar.. sebagai manusia berTuhan kita berdoa dan memohon..
-09122011
-

25/08/11

nyicil one step again ..

pose duluuu hbs ujiannn...alhamdulillah sdh selesai..tinggal repisi2 'dikit' :)

satu lagi...hadiah kesabaran..hadiah dr (mungkin) ketekunan..hadiah dari usaha, doa dan air mata satu taun terakhir (terhitung 3x KRS-an, 3x bayar BOP buat skri*si, dan genap 2 semester lebih beberapa hari) akhirnya waktunya maju sidang skripsi..dan lulus..alhamdulillah :D

thank you ... for my friends who had given moral support in this my final exam ... thank you for taking the time before you go home for 'mudik' ... unimaginable if I have to face this alone without you guys ..
thanks a lot ayud,gita,ria

14/07/11

"..........."

entah kenapa lirik lagu ini begitu hanyut dalam pikiran saya...ada perasaan syahdu ketika mendengar alunan musiknya..mungkin suasana hati saya memang sedang 'tidak setangguh karang'

di tepi kota ini
ku merasa sangat sepi
berdiri di atas karang
ku kenang wajahmu

berikan aku waktu
‘tuk berlabuh ke pelukmu
sadarkan semua niatmu
dan jangan tinggalkan aku
jangan tinggalkan..

aku ingin pulang
aku ingin pulang
berikan doamu
agar aku pulang

aku ingin pulang
aku ingin pulang
berikan sayapmu
agar aku pulang

aku ingin cepat pulang
aku ingin cepat pulang
berikan sedikit waktumu
untuk tetap menunggu
tetap menunggu..

baby you said your all that i need
baby you said you make me complete
just come back home
just come back home to me

pulang_by. nidji

saya hanya berharap keikhlasan...doa' dan perhatian..meskipun di tengah kesibukan saya tanpa sadar ada kalanya saya juga mengabaikan....
:)

27/06/11

لا تحزنوا

Tidaklah seorang muslim yang taat jika di dalam hatinya masih dipenuhi kotoran hati; ada iri, dengki, dendam, dan penyakit hati lainnya yang tidak lagi asing..bukan pula seorang hamba yang bersyukur, jika di dalam hatinya jauh dari kesadaran bahwa nikmatNya yang paling utama untuk kaum muslim adalah selalu menjadikan hatinya bersih..
Ia memberi kita porsi yang tepat, untuk semua luka , lara dan derita..tidak lebih juga tidak kurang, sesuai dengan kemampuan kita..namun Ia tidak memberi batasan untuk kebahagiaan hati kita, karena semakin dalam kita mensyukuri apapun yang ada, semakin dalam pula kebahagiaan yang akan turut tercipta..

Allah Maha Pemberi semua yang kita harapkan, walaupun dalam beragam cara yang tidak terbayangkan..
Allah membuat mata kita takjub pada gelimang harta, ketika kita mengharapkan bertambahnya sifat zuhud terhadap dunia..
Allah mengirim beribu masalah dalam diri, ketika kita memohon luasnya hati..
Allah menambah beban yang seolah tak terselesaikan, ketika kita terus memohon ditambahnya kesabaran..
Allah mengirim orang-orang yang berlaku zalim, ketika kita meminta dimudahkan mengalahkan hawa nafsu atas amarah dan dendam..
dan akhirnya..ketika Allah memberi hidup kita tiada cela di mata yang lain, justru di saat itulah rasa syukur kita terhadapNya sedang benar-benar diuji...
Allah tak pernah tidur, Allah tak pernah lupa akan janjinya pada orang-orang yang berhasil melalui ujianNya...

untuk semua masalah yang menggoyahkan jiwa, untuk semua ujian yang memperlemah keyakinan, dan untuk semua godaan dunia yang melalaikan kewajiban...Demi Allah, saya ingin menjadi hambaNya yang kuat merintangi zaman..


26/06/11

every word has power


posting ini sebagai rupa daya sya menunjukkan quote indah dari mereka, yang kebetulan (sengaja) masih saya pertahankan di dalam kotak pesan masuk..sekadar berbagi..mungkin juga menginspirasi..yaa minimal untuk meyakinkan diri ini..betapa saya juga masih dicintai..

from my dearest mom, at her wedding anniversary
"..makasih anakku sayang..sampai kapanpun ibu akan selalu memberikan seluruh cinta, perhatian, doa, pengorbanan untuk anak-anak ibu sayang..."
"..ya semua diberikan untuk anak-anaknya dg sepenuh cinta anakku..bahkan demi anak-anaknyapun seorang ibu rela mengenyampingkan kebahagiaannya..oke sayang, selamat belajar ya..doa dan cinta ibumu selalu untukmu dan mas..."
from my parent, a support at my first thesis proposal presentation
" ya dik..semoga sukses dan lancar..amiin"
-yeaa..thats my father..looks do not really care and flat .. but actually he was a very loving and caring .. sensitive to anything that I experienced-

"ya sayang..doa dan cinta ibu mengiringi langkahmu..mudah-mudahan Allah membimbingmu ya nak..mantapkan langkahmu.."
-
as usual .... she is very expressive ..thanks mom..-

----------------

senjata yang paling nyata bukanlah pisau tajam dan pedang yang berkilau...justru dengan kata-kata yang tulus, sebuah makna akan tersampaikan dengan amat dalam...


sebagian diri saya adalah penikmat keindahan, dan perasa yang teramat peka,,sebagian yang tertulis adalah ucapan sederhana yang tak terlalu dalam bermakna, namun saya tahu bahwa semuanya telah mampu mengisi kekosongan jiwa saya dengan cinta..

20/06/11

gara-gara orba (lagi) ?



Dalam kajian tugas akhir saya sebagai mahasiswa strata satu alias es-satu..persoalan masyarakat desa dan mekanisme pembangunannya menjadi makanan sehari-hari yang terus memenuhi pikiran saya..ada kalanya dengan yakin saya menulis bahwa budaya dan pilihan masyarakat-lah yang menjadi pemicu tergelincirnya mereka kedalam arus marginalisasi, namun suatu ketika dibolak balik dipikir dan direnungkan, tidak mungkin terbentuk sebuah kebiasaan/budaya jika tidak ada sarana yang semakin memperjelas bentuknya…bisa karena biasa,ya bgitulah...masyarakat begitu karena terbiasa…pertanyaannya, apa/siapa yang membiasakan masyarakat desa menjadi bermental ‘wong cilik’..??

Dirunut dari orde baru dulu, bisa jadi kebiasaan pemerintah untuk memanjakan masyarakat dalam urusan pembangunan turut berkontribusi menjadikan masyarakat bermental ‘terima jadi’..asal makmur tidak peduli substansi pemberdayaan dan berkelanjutan yang sebetulnya jauuh lebih penting..program-program di desa yang sebagian besar pemberian instan dan dalam jangka waktu singkat, seolah ingin merealisasikan janji orde baru untuk membuat masyarakatnya kenyang tanpa harus berdiri di kaki sendiri…negara erat mencengkeram seluruh sendi kehidupan tanpa terkecuali, hingga persoalan asasi yang kerap dibatasi..orde baru betul-betul berperan sebagai pelayan, menyediakan yang masyarakat butuhkan secara instan, menciptakan program bertarget singkat untuk hasil yang melimpah, dan menempatkan segala urusan hanya di tangan negara tanpa terbantahkan..alhasil, ada dua kemungkinan dan ada harga yang harus dibayar untuk semua ‘pelayanan’ tersebut..masyarakat menjadi bermental instan dan berorientasi hanya pada kuantitas atau hasil tanpa diringi usaha dan keberlanjutan..atau masyarakat menjadi manusia apatis yang semakin pragmatis dengan urusan negara/pembangunan dan semacamnya, karena selalu dihilangkan perannya di masa orde baru..tanpa sadar masyarakat semakin dijauhkan dari lingkaran kekuasaan yang menjadi elit-elit di jamannya..seolah hanya hidup untuk diam dan duduk tenang, pemerintah dan pamongnyalah yang bekerja..enak? tidak selalu, nyatanya kini kenikmatan tersebut berbuah pahit..pragmatisme dan apatisme masyarakat untuk ikut berperan dalam urusan negara/pembangunan terus mengemuka..ganjalannya ada pada budaya masyarakat ‘desa’ yang masih enggan untuk turut bergerak ketika dirasa sudah ada pamong-pamong/elit-elit yang bekerja..
”wes ana sing luwih pinter..”, kata mereka..
ungkapan bernada merendah atau tak peduli..? nyatanya, masyarakat desa masih terperdaya dengan segelintir kalangan dengan embel-embel jabatan ‘ketua….’ atau ‘tokoh…’. Tak mengira jaman terus beranjak, hingga tuntutan untuk perubahan semakin menjadi…masyarakat aktif harus bergerak, bersinergi, dan berdaya…meskipun nyatanya, yang namanya budaya tetap saja menjadi rule yang sulit tergoyahkan..meskipun dengan beragam argumen akademis, dialogis, dan –is –is lainnya…
’sing jenenge tani ki mung macul wae gaweane, ora rumangsa kudu teka yen ana rapat ning bale desa..urusan negara wes ana sing ngurusi, ora arep melu-melu…’
Melanjutkan dari pejuang dan penggerak perubahan lainnya…ke-sekian ribu kalinya saya turut berwacana..lepaskan masyarakat dari doktrin dan janji-janji pembangunan yang terus memabukkan..giring masyarakat untuk peka terhadap perubahan, dan dekatkan masyarakat pada usaha yang berkelanjutan..catatan di atas bukan memposisikan orde baru sebagai masa kelam, tapi masa pembelajaran yang amat berharga untuk hanya sekedar dikenang..

02/04/11

tanya tentang petani


Lagi-lagi membagi kebingungan..bukan saja menulis dengan bingung, memikirkannyapun membuat saya semakin gung lewang lewung... tepatnya setelah seminar untuk skripsi hingga bab 3 yang lalu, akhirnya justru ada beberapa kbingungan yang semula tidak ada...beberapa hal tersebut (yang sedikit mengganjal) :

  • tulisan saya mengenai survival strategy petani menghadapi rezim formalitas mekanisme perencanaan pembangunan (musrenbang), maka bahasan tentang resistensi petani SAYA anggap masuk sebagai salah satu wujud survival strategy namun lebih radikal, benarkah demikian..?
  • yang saya tangkap dari masukan penguji saat seminar adalah, bahwa survival strategy adalah bahasan untuk (salah satunya) mengenai migrasi, termasuk dengan sistem remittance atau mekaisme uang kiriman dan sbg..tapi, survival strategy tetap menjadi konsep untuk menunjukkan respon atau upaya petani 'mengakali kondisi' atau kesulitan hidup bukan..??atau bukan demikian ?
  • haruskah ada konflik terbuka secara konkrit (misalnya perlawanan terbuka petani, atau perebutan lahan petani dengan pihak perkebunan,dsb) sebelum munculnya resistensi ? bagaimana jika resistensi hanya (tiba-tiba) muncul akibat sistem perencanaan pembangunan yang sudah tidak dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan rakyat kecil, bisakah ?
  • yang saya tau, banyak sekali wujud resistensi petani, misal tentang upaya penguatan kapasitas kelembagaan melalui LSM, atau upaya belajar mandiri dengan fasilitator, dan banyak lainnya, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa reaksi petani tidak selamanya berwujud demikian, jadi apakh reaksi hanya dengan nrimo/pasrah dan berdiam diri tanpa perlawanan dapat dikategorikan sebagai wujud reaksi dalam konsep resistensi/survival strategy ?
  • untuk persoalan konseptual, apakah survival strategy dan resistensi adalah dua konsep atau teori yang berbeda, atau salah satu konsep adalah wujud/induk/cabang dari yang lainnya?

Bismillah, semoga ada yang bisa membantu..karena bacaan yang saya temukan di banyak literatur, jurnal, maupun artikel-artikel lepas di blog pribadi dan kajian-kajian di internet sebenarnya sudah memberi gambaran, namun saya perlu meyakinkan diri dengan sumber yang secara langsung tau tentang kebingungan saya tersebut...

*masih terus belajar..

01/04/11

Mencicil Dari yang Kecil

Semakin dewasa..semakin saya sadar susahnya cari uang..yaa, bukan kali ini saja sebenarnya kesadaran itu ada..namun ketika pergaulan semakin luas, dan beragam pengalaman yang saya rasakan..semakin banyak keinginan untuk melakukan sesuatu…untuk segera berkiprah entah dimana..atau segera beranjak dari ‘ketergantungan finansial’…

Jujur saja, hingga detik ini saya tercatat ‘hanya’ sebagai mahasiswa biasa dengan kesibukan akademis yang tidak terlalu eksis di ranah wirausaha atau kerja sana-magang sana..dsb..Padahal di relung hati saya yang paling dalam..jujur, saya sangat ingin menjajal dunia tersebut, dunia dimana kepekaan insting dagang harus terus dimainkan, dan dunia penuh kesabaran dan pantang menyerah..menebar CV ke perusahaan, pusat studi, atau instansi untuk permohonan kerja sementara..

Itulah..sebenarnya yang melatarbelakangi kegiatan saya akhir-akhir ini..ya..mulai mencicil dari yang kecil..dagang online pernik-pernik wanita disini, sampai ikut riset di pusat studi (kalau ini pasti menghasilkan uang + pengalaman), dan nyatanya hanya itu yang baru saya coba. Walaupun melelahkan, karena saya hanya berdua menjalankan bisnis

online kecil-kecilan itu, namun ada kepuasan dan rasa penasaran untuk kembali lagi menekuni dan menseriusi hal-hal semacam ini. Walaupun amat melelahkan juga ikut riset di lembaga studi, karena saya harus rela menerima penolakan, godaan, dan sinisme tak beraturan dr responden-responden yang tidak punya rasa kasian..
Aah, dilemanya anak kuliahan..cari kerja hanya bisa yang part time-an, sekali-kali dagang untungnya cuma buat jajan semingguan..ikut riset juga melulu hanya dapat peran di lapangan..(kalau yang ini, pasti keluhan dari mahasiswa kurang pengalaman..).
Tapi..apapun hasilnya..yang penting tetap itu menghasilkan, entah uang atau ‘hanya’ pengalaman..setuju ? berapapun jumlahnya, yang penting itu tetap hasil jerih payah yang tidak boleh disepelekan..harus setuju ! Jadi, mulailah mencicil dari yang kecil..

31/03/11

ini belum seberapa..sampai kita tau nikmatnya

Bagaimana harus menyikapi sebuah persoalan…memang menjadi ‘bualan’ yang akhir-akhir ini terus terpikirkan..
Dalam hati saya memilih untuk diam dengan persoalan dan kemarahan…dengan kegundahan dan penyesalan…dan kebingungan mengatasi ketidaksesuaian yang saya rasakan..
Tapi sedikit menyeruak asa ketika ada pembisik yang terus meniupkan hawa kebaikan..untuk tetap terbuka dengan kesulitan, tantangan, godaan, hambatan, atau bahkan ujian..
Sekeras apapun…anggaplah selalu akan selesai tepat pada waktunya..katakan bahwa ini hanya masalah yang tak lebih berat dari banyak persoalan lain yang orang-orang hadapi..
Atau paling gampang melegakan diri dengan berucap..bahwa masalah saya pasti telah datang dengan banyak latar belakang yang memang saya lakukan..bukan karena kesalahan…

Namun kadang ada masanya kita terjatuh..benar-benar terjerembab hingga seolah sulit mencari pegangan untuk bisa kembali berdiri..
Namun saat itulah…tanpa kita sadari sepenuhnya, ada waktu yang terbuang percuma…ada kesempatan yang tak terlihat…ada banyak kesenangan yang terlewat…dan ada hikmah yang mungkin terabaikan..
Sampai dimana kita bisa bertahan…sampai disitulah sebenarnya batas untuk tidak lagi menengok kebelakang..
Sedalam apapun kita terjatuh…sampai kedalaman itulah seharusnya kita tidak lagi melihat ke balik punggung jika hanya untuk menyesal…
Yakin..hingga detik ini, itulah pertolongan dariNya untuk membuat hambanya lebih tegar, lebih beriman, lebih penyabar, lebih bisa memetik hikmah dari semua yang mungkin terjadi di masa yang akan datang..tak ada yang salah sampai Tuhan memutuskan…

11/02/11

Simbah said : Sapa Tekun Golek Teken, Bakal Tekan


Pepatah Jawa bilang, SAPA NANDHUR BAKAL NGUNDHUH...ya, saya memang akan terus mananam, apapun...agar suatu saat tinggal memetik hasilnya...saya tidak ingin memetiknya sekarang, saat hasilnya belum semanis yang ingin saya dapatkan...butuh waktu untuk berproses..butuh jalan yang berliku untuk mencapai hasil terbaik..

Perubahan dan pergerakan ke arah kebaikan, adalah satu tujuan mengapa saya bertindak sekarang. Ada kalanya kebosanan mengikis semangat yang telah tertanam, atau kejenuhan memangkas habis motivasi yang sebelumnya telah terisi...tapi, menjadi baik itu sulit..dan menjadi benar itu butuh waktu yang tidak sebentar....AMEMAYU HAYUNING BUWANA..saya ingin mempercantik dunia ini dengan apa yang saya lakukan...keseimbangan pencapaian raga dan jiwa untuk memperindah hidup..dengan membuatnya indah, hidup tak akan sulit, meski ada kerikil-kerikil yang entah kapanpun bisa menjadi perintang..

Meskipun terkesan (sok) idealis, namun saya tidak ingin mendapatkan sesuatu tanpa usaha...karena saya yakin, kesuksesan yang teramat singkat tanpa diiringi proses untuk berusaha, seringkali menjadikan saya lupa..lupa untuk menjaganya..dan lupa untuk bersyukur atasnya..saya ingin hasilnya, dan karena itu saya harus berusaha, walaupun dengan pengorbanan dan batu-batu tajam yang terus menerjang..ya, saya tidak ingin menjadi seseorang yang hanya ingin enaknya, tanpa berusaha..mungkin seperti pepatah Jawa JER BASUKI MAWA BEYA..kalau saya ingin menikmatinya, maka saya harus turut serta didalamnya, ikut tidak enak nya..bukan menghindar, apalagi lari dari kewajiban..

Semua ini hanya motivasi untuk saya pribadi, bukan kesombongan apalagi keinginan menunjukkan kekuatan yang sebenarnya masih sedikit saya miliki. ADIGANG ADIGUNG ADIGUNA ADIWICARA, saya sadar akan kelemahan saya, saya sadar akan ketiadaannya saya, dan saya sadar banyak hal yang tidak saya miliki.

Ibarat berada di atas duri, ANCIK-ANCIK PUCUKING ERI..sayapun pernah mengalami situasi membingungkan, dilematis, kritis, dan seperti tak ada harapan lagi...namun demikian, motivasi dan dukungan dari yang terkasih, selalu membuat saya lolos dari keputus asaan...dan ketidakberdayaan..

Berharap sukses hanya dengan berdiam, mengharap durian runtuh tanpa berusaha...KAYA NGENTENI THUKULE JAMUR ING MANGSA KETIGA...sia-sia, tidak akan membawa hasil..meskipun ada yang tiba-tiba sukses tanpa usaha, saya rasa..kepuasannyapun akan berbeda...saya ada untuk meniti jalan yang sudah Ia gariskan..saya agen untuk mengubah diri saya sendiri, dan orang lain...

Namun, lepas dari semuanya..saya tetaplah manusia biasa yang hanya bisa berusaha maksimal dengan ridha dariNya...saya sadar tak akan mencapai titik tertentu, kalau Tuhan belum berkehendak atasnya..namun tak berarti saya tidak berusaha..karena meskipun pelan, Tuhan tidak tidur, Tuhan tahu apa yang saya kerjakan...yang pasti, saya tak akan memaksakan kehendak jika Tuhan belum berkehendak.. AJA NGGEGE MANGSA..saya percaya, yen wis titi wancine (jika sudah tiba waktunya) semua tak ada yang mustahil..pasti terjadi tanpa bisa dicegah..

*sumber gambar : 2.bp.blogspot.com

rindurumah


Di akun facebook saya...hari ini saya menulis :
“ .... I am really longing to go home, but now I feel has not been able to bring back pride to you all .. so, I chose to keep my longing, and continue the struggle for success .... pray for me, and wait for good news from me .... soon ......”
Ya..saya merasa belum bisa membawa ‘apapun’ ke rumah..meskipun saya betul-betul rindu untuk menikmati kehangatan di rumah, namun saya bertahan disini, untuk segera menuntaskan apa yang ingin segera saya tuntaskan...saya ingin datang dengan kebahagiaan, dan kelegaan..meskipun jalan saya masih panjang setelah ini...

Bagi saya...kebersamaan keluarga adalah kehangatan dan semangat untuk melaju kedepan....amunisi untuk segera beranjak dari keajegan...dan itu mahal....saya merasakannya...mahal bukan karena sulit didapatkan, namun mahal karena saya pikir hal itulah yang benar-benar berharga...

...satu doa dari ayah saya, adalah seribu cambuk pelecut semangat saya... satu tetes air mata kebahagiaan ibu saya, adalah tetes air surga bagi saya...

31/01/11

berakit-rakit dahulu..berenang-renang ke tepian

Semangat belum mengendur pagi ini, lebih tepatnya semangat berbalut kalut..apalagi ketika melirik kalender 'dummies' saya yang sudah menunjuk bulan ke-2 tahun ini...yang berarti pula sudah 1 semester lebih (menginjak) 2 bulan, malam-malam saya tak tenang karena skrip**.
apalah mau dikata, saya sudah menyadari konsekuensi ini jauuh hari..mengambil tema 'biasa' dengan proses 'yang tak biasa' plus dibawah bimbingan dosen 'luar biasa' membuat saya kerap maju selangkah, mundur 1,5 langkah....pelan tapi insyaallah pasti.. saya akan menuntaskan ini.. :)
dan siang ini...masih dalam rangka 'berakit-rakit dahulu' sebelum akhirnya mencapai tepian..berdua 'kami' melangkah dengan -gontai- semangat..menapak jalan setapak...untuk masa depan penuh harapan :D
saya berdua kali ini..bersama seorang wanita yang mengaku tangguh namun melankolis dengan tulisan dan petuahnya yang seringkali mengiris..

and now...tak apalah bergelut dengan perpustakaan, mengurangi hiburan dan dolandolan :p...'satu' kata dari kami..demi semprop bulan depan..dan demi toga 3 bulan ke depan (insyaallah..)...
inilah kami...dengan muka senang yang dipaksakan :




*lama-lama postingan saya agak tidak bermutu..mohon maklum...mutu saya sedang dicurahkan sepenuhnya untuk 'dia'... :)

25/01/11

berbagi dengan bulan dan matahari


malam....mengingat malam mendorong diri saya berpikir bahwa sebentar lagi kembali esok menjelang...
malam..memberi kekuatan untuk segera beranjak menyapa Tuhan
malam..memberi sedikit ruang untuk bernafas ketika dunia seolah berhenti berputar
malam..saatnya beraksi untuk kami yang belum terpejam
malam..membuat bimbang semakin menyeruak..bak kebuntuan yang tak kunjung bertemu ujung
malam menyapa..Tuhan membagi pahala..dunia mengelus dengan bahasanya..dan biarlah..disini tak kunjung terlelap untuk hanya sekedar menyapa alam mimpi saya..

siang..bola panas semakin angkuh saja menyapa alam
siang...tak membuat mata ini lekas terpejam meski berat dan panas
siang..berarti dua bagian..antara terang dan keinginan melakukan
siang..menjadi saat bergelut dengan uang, pekerjaan, kesibukan..dan tantangan
siang..tak berarti melupakan malam
siang..kembalikan malam

belajar menitipkan nasib pada waktu, kian membuat sebuah pembelajaran menjadi terburu-buru...waktu beranjak untuk keinginannya sendiri, tak peduli bisakah kita mengikuti...tak ada alasan untuk hanya berdiam diri, ketika waktu tak lagi turut menanti...siapkan langkah untuk seribu langkah kedepan...tinggalkan dan baca apa yang telah langkah kita lalui...tak perlu melupakan, karena pasti tak mudah meninggalkan..tak mungkin membagi karena tak ada yang bisa terbagi...dunia kita hanya sebatas bangun pada pagi hari dan berakhir di malam hari, sampai dini hari kita bukanlah diri kita...dunia menanti, meskipun di balik kita mereka telah berstrategi...menanti hingga mati, atau meninggalkan untuk membuat kita hidup abadi..

20/01/11

menikmati 'sendiri'

Setiap orang membutuhkan apa yang biasa kita dengar dengan ‘privasi’..ada yang mengartikannya dengan ruangan sendiri, waktu menyendiri, atau kalangan terbatas, yang artinya tak jauh dari makna pembatasan diri dari unsur-unsur asing di luar diri dan lingkaran nyamannya. Tak semudah yang dibayangkan, terkadang mencapai sebuah privasi sulitnya bukan main. Jangankan seorang public figure yang kemanapun adanya dirinya selalu dikenal, seorang biasa seperti saya, kita, dan anda yang merasa sebagai orang biasa pun tak jarang sulit menikmati privasi.
Karena privasi tidak lagi terbatas pada makna kesendirian, namun lebih jauh membawa kita pada kondisi yang terbebas dari pantauan orang-orang terdekat, jejaring sosial, alat komunikasi, bahkan lingkungan di sekeliling kita berdiam diri.
Entah apakah anda merasakannya, namun saya pernah merasa amat membutuhkan privasi di tengah padatnya rutinitas, bersosialisasi, monitoring langsung via telephone dari manapun mereka, hingga tekanan deadline kuliah dan... (mungkin masih banyak ‘unsur-unsur lain’ yang menguras habis kebebasan saya). Bukan berarti saya menginginkan kesendirian atau kesepian, namun kadang kala (dengan intensitas yang amat jarang) saya butuh perhatian lebih untuk diri saya sendiri yang artinya saya butuh sendiri (mungkin ini yang saya sebut ‘privasi’).
Disinilah,seringkali saya memutar otak untuk ‘hal tidak penting ini’. Entah di pagi, siang, sore maupun malam hari, tak jarang saya mendadak memiliki keinginan untuk menciptakan kesendirian. Bergegas pergi seorang diri dengan motor matic saya adalah satu pilihan yang paling saya rekomendasikan untuk menikmati kesendirian. Dengan catatan anda bukanlah orang yang mudah melamun, atau terlena ketika sedang sendiri, karena jika demikian cara yang satu ini sangat tidak dianjurkan. Bayangkan, apa yang terjadi dengan laju kendaraan bermotor di tengah keramaian kota ketika sang pengemudi melamun...!?

Beruntung saya menghabiskan 3 tahun belakangan di kota ini, sejuk ketika malam, agak menyengat di waktu siang, dan tak terlampau ramai untuk ukuran sebuah kota besar. Dengan ritme kota yang tenang, satu pilihan menarik untuk dapat berkendara sendirian di waktu-waktu senggang. Dijalanan inilah saya biasa berbasa-basi dengan kesendirian, menikmati sengatan mentari, atau hembusan angin dari dinginnya kota di waktu malam sudah biasa saya rasakan. Meskipun ada keramaian di sekeliling saya, namun disinilah saya merasa menikmati seutuhnya diri saya dengan semua beban pikiran yang tengah melanda. Satu-dua tikungan terlampaui, satu-dua masalah teratasi, satu-dua senyum terukir, satu-dua tetes air mata bergulir..

"..dan di jalan inilah, di tengah keramaian malioboro (yang sangat jauh dari kesan sepi), menjadi satu rute favorite saya memecah kepenatan dan kebisingan hidup dengan ‘menyendiri’..."
Saya menginginkannya lagi, sendiri melewati jalanan yang tak sunyi..di atas roda kendaraan yang terus berputar..membawa saya dalam keheningan, kesendirian..namun tidak dengan tetesan air mata kepedihan..