18/01/12

untuk kelak menjadi 'ibu'

Udara Jakarta yang cukup terik siang ini, membuat saya ingin berlama-lama di dalam rumah saja. Suasana kamar yang cukup nyaman, sunyi, dan sejuk ini membuat saya kembali berimajinasi : kelak 5-10 tahun kedepan, sebagai apakah saya, berkarir dimana, dan menyandang status apa? pikiran mulai merajalela hingga saya tersadar, satu hal yang pasti adalah kelak jika Allah mengijinkan saya pasti seorang ibu. Bayangan itu entah mengapa membuat hati saya membuncah, saya pikir akan sangat menyejukkan mendengar seorang gadis atau jagoan kecil memanggil saya 'ibu' 'mama' 'bunda'.. :)

Wajar ya, bagaimanapun seorang wanita pasti memiliki naluri keibuan yang lebih tajam, secara ilmiah mungkin pernah kita dengar bahwa pupil mata seorang wanita akan membesar ketika berhadapan dengan bayi atau anak-anak (pupil membesar selalu berarti ketertarikan yang lebih terhadap sebuah objek). Tanpa bermaksud mengkesampingkan arti dan peran seorang ayah (akan dibahas dalam posting lainnya), seorang wanita/ibu yang baik pasti memiliki ketajaman intuisi yang lebih untuk tiap anak-anaknya. Meskipun lagi-lagi good parenting dari kedua orang tua pasti sangat mendukung tumbuh kembang anak secara fisik maupun emosional dengan seimbang.

Bicara soal parenting, isu global akhir-akhir ini tentang global warming dan segala permasalahannya itu kian mengerucut menjadi sebuah tanggung jawab di lingkungan terdekat. Green Parenting, mungkin banyak yang telah mendengar konsep tersebut, yaitu soal pola pengasuhan untuk anak dengan memasukkan nilai-nilai environmental friendly di dalam kehidupan sehari-hari. Jangan dilihat sebesar apa efek yang mungkin dirasakan oleh penduduk dunia akan langkah tersebut, namun lihat apa yang bisa ditanam dan menjadi bekal untuk kehidupan generasi tersebut di masa mendatang. Pola pengasuhan anak dengan konsep lingkungan tersebut sederhana, dimulai dengan teladan orang tua untuk selalu membuang sampah pada tempatnya, berhemat dalam pemakaian air, sampai bagaimana kita membiasakan anak untuk bertegur sapa dengan alam. Bermain tidak melulu harus ke pusat perbelanjaan atau dengan teknologi canggih dengan dalih tuntutan jaman, harus pula diimbangi perilaku sadar lingkungan. Seperti contohnya, menyisihkan sebagian waktu weekend untuk mengajak anak berkebun, bermain di objek wisata alam, termasuk langkah signifikan lainnya yang dapat dilakukan orang tua dengan memilih bahan makanan organik atau penggunaan peralatan ramah lingkungan bagi keluarganya. It's simply way to make our world better.


Langkah besar dimulai dari langkah-langkah kecil dan seribu langkah signifikan pasti diawali dari langkah pertama. Sekarang tidak ada kata terlalu dini untuk memahami seluk beluk pengasuhan untuk anak, tapi siapkan diri dengan pengetahuan untuk menjajaki hari esok yang mungkin penuh dengan keharusan untuk bersikap waspada. Anak dan lingkungan bagaimanapun dua hal yang patut kita jaga dan lestarikan :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar