Kalau situasi ini dihadapkan pada genre waktu satu tahun silam, mungkin akan dengan pasti saya katakan mustahil, tidak mungkin ketika itu saya bersedia 'mengorbankan' masa libur kuliah dengan kegiatan lain selain pulang kampung..namun demikian, terbukti inilah pilihan saya kini..
Idealnya..tiga minggu yang lalu sampai dua atau tiga minggu kedepan saya masih bisa bersantai..dan menikmati masa libur di rumah. Sebuah kesempatan emas yang seringkali tidak saya sia-siakan dan sebisa mungkin tidak saya lewatkan..namun ketika sebuah peluang untuk ikut bergabung dalam perjalanan satu minggu ke Ngawi datang, sudah terlupakan keinginan untuk menghabiskan liburan tanpa gangguan..akhirnya, sudah empat hari terhitung sejak tanggal 12 Juli lalu saya dan beberapa teman AN menetap di sebuah rumah nyaman di Kabupaten Ngawi..
Sebuah pengalaman menarik bagi saya yang hingga kini baru mengenal dan menjamah Kota Batang dan Yogya saja sebagai tempat tinggal. Maka cukuplah selama sepekan ini saya ingin merasakan sebuah pengalaman baru merasakan hidup sebagai orang Ngawi..Walaupun entah mengapa, hari-hari di Ngawi terasa begitu panjang saya rasakan..
1st day
Minggu siang setelah kami tiba di Ngawi, ada semacam perasaan 'takut' yang membayangi satu minggu kedepan..saya tahu pasti, semua itu lebih disebabkan karena pemandangan yang tampak di sekeliling kami ketika memasuki Kota Ngawi adalah hutan jati..bayangan saya ketika itu, sampai tengah kotapun mungkin pemandangan yang sama tetap akan saya temui..saya masih teringat celetukan-celetukan 'miris' dari teman-teman yang menduga-duga seperti apa nantinya lingkungan yang akan kami tinggali..
Yang melegakan, pendapat tersebut akhirnya terbantahkan dengan sempurna, memasuki Kota Ngawi yang sebenarnya.. kami mulai bertemu dengan jalan utama dan kehidupan 'normal' selayaknya sebuah kota atau kabupaten yang kami kenal..masih terngiang pula ketika teman-teman mengutarakan kelegaannya..bahkan sayapun sempat menghela nafas lega..tak kalah dengan lainnya..
Pemandangan berikutnya lebih melegakan, disiapkan oleh Pak Didik (beliau dari Balitbang Ngawi) sebuah rumah lantai dua yang cukup nyaman untuk kami tinggali satu minggu kedepan..
Hari pertama telah teratasi...kekhawatiran hanya sampai pada bayangan kami semata. Walaupun demikian, masih saja tersimpan 'kecemasan'..seperti apa medan sebenarnya yang akan kami hadapi lusa..
2nd day
Pagi hari pertama di Ngawi terasa cukup panas untuk saya yang terbiasa dengan suhu Jogja yang dingin..hiruk pikuk teman-teman yang memasang badan di ruang santai dengan muka kusut, dan mata setengah terpejam sambil berteriak nyaring mengambil nomor antrian untuk mandi menjadi pemandangan rutin tiap pagi dan suasana yang mungkin akan saya rindukan setelah lewat dari satu minggu ini..
Setelah memakan waktu hampir tiga jam lamanya sejak adzan subuh nyaring berkumandang, akhirnya kami semua selesai bersiap dan segera bergegas menyusun strategi pemberangkatan ke Kantor Balitbang Ngawi untuk technical meeting pertama..
Disana, kami bertemu dengan beberapa pegawai kantor yang selama satu minggu akan menjadi guide masing-masing tim untuk menjalankan misi penyebaran kuesioner ke dinas-dinas dan masyarakat Ngawi..
Tanpa diduga hari ini dilengkapi dengan skandal 'terlarang' antara salah satu anggota tim dengan seseorang disana.. (cukup tertawa dalam hati..)
3rd day
Saatnya bekerja..
Selepas bersiap pagi itu, segera kami menyebar dengan tim masing-masing ke dinas, kecamatan dan masyarakat Ngawi tentunya..dengan berbekal kuesioner dan ransel berisi perbekalan hari ini serta hapalan singkat mengenai letak rumah dan jalan di sekitar tempat tinggal..akhirnya kami segera menuju ke tempat 'kerja' masing-masing dengan harapan dagangan (kuesioner) akan laku hari ini..
Saya yang kebetulan mendapat tugas di Dinas kesehatan segera melaju menempuh jarak yang sangat 'jauh'..rute yang harus saya tempuh sejauh 500 meter dari tempat tinggal untuk menuju Dinas kesehatan Ngawi, yang ternyata baru saya sadari kemudian bahwa jika ditarik garis lurus Dinkes tersebut berada di belakang rumah kami..Dekat sekali rupanya, padahal saya sudah bersiap mengatur strategi jika seandainya saya tersesat di Kota Ngawi.
Sesampainya di puskesmas yang bersebelahan dengan Dinkes Ngawi, tanggung jawab saya terhadap 25 kuesioner untuk masyarakat segera saya tunaikan..dengan senyum lebar nan mengundang serta wajah ramah yang sedikit dipaksakan..akhirnya satu persatu kuesioner terisi oleh pasien-pasien di Ruang Tunggu puskesmas Ngawi..
Hari pertama pembagian kuesioner hanya menghasilkan tujuh kuesioner yang berhasil terisi..dan selebihnya saya serahkan untuk esok yang (semoga) lebih beruntung..
Hasil secara keseluruhan:
- masih menyisakan 18 kuesioner kosong
- pengalaman ditolak responden sebanyak lima kali
- ditinggalkan responden saat kuesioner belum terisi penuh sebanyak satu kali
- dan pengalaman dibekali wejangan oleh responden sebanyak satu kali..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar